Dongeng SI BANGAU DAN BUAYA YANG ANGKUH - Cerita Rakyat
Dongeng SI BANGAU DAN BUAYA YANG ANGKUH
Di sisi lain hutan, hiduplah Bangkau, seekor burung bangau berleher panjang dengan bulu putih yang bersih. Bangkau sering terbang rendah di atas sungai, mencari ikan kecil untuk dimakan. Namun, ia selalu berhati-hati agar tidak terlalu dekat dengan air, sebab ia tahu Buaya Hitam menyimpan dendam padanya.
Dulu, bertahun-tahun yang lalu, Buaya Hitam pernah terluka parah saat bertarung dengan seekor harimau yang haus darah. Luka itu dalam, membuatnya hampir tidak bisa bergerak. Saat itulah Bangkau datang, menawarkan bantuan dengan membersihkan luka-luka Buaya Hitam dari serangga dan kotoran.
Tapi begitu luka itu sembuh dan Buaya Hitam kembali kuat, ia malah berusaha memakan Bangkau!
Bangkau berhasil lolos dengan terbang tinggi ke udara, tapi sejak saat itu, ia tidak pernah melupakan pengkhianatan Buaya Hitam. Sejak itu pula, ia selalu waspada setiap kali terbang di atas sungai.
Hari itu, matahari terik menyinari sungai, membuat permukaannya berkilauan. Bangkau bertengger di atas dahan pohon dekat sungai, mengamati air dengan tajam. Ia melihat gerakan samar di bawah permukaan.
"Buaya Hitam masih ada di sana," pikirnya.
Benar saja. Di bawah permukaan, Buaya Hitam mengintai dengan sabar, menunggu saat yang tepat untuk menyerang. Ia tahu Bangkau akan turun untuk mencari ikan.
Namun, Bangkau bukan burung biasa. Ia telah menyusun rencana. Hari ini bukan hari ia menjadi mangsa—hari ini adalah hari balas dendamnya.
Bangkau menunggu hingga air tenang. Kemudian, dengan gerakan anggun, ia terbang rendah ke permukaan sungai, menjatuhkan beberapa bulunya yang putih berkilauan ke dalam air.
Buaya Hitam melihat bulu-bulu itu melayang di permukaan. Ia mengira itu adalah bayangan Bangkau. Dengan kecepatan kilat, ia meluncur ke atas, menerjang dengan rahang terbuka lebar!
Tapi tidak ada apa-apa di sana.
Bangkau, yang sejak awal hanya menguji kesabaran Buaya Hitam, sudah kembali ke atas pohon. Ia mengamati dari kejauhan dan tersenyum kecil.
"Aku tahu kau masih haus darah, Buaya," gumamnya. "Tapi aku tidak akan jatuh ke perangkapmu lagi."
Namun, ini baru permulaan.Bangkau punya rencana yang lebih besar. Bangkau tahu bahwa sekadar mengecoh Buaya Hitam tidak cukup. Ia harus memastikan bahwa sang buaya tidak akan mengincarnya lagi selamanya. Maka, ia mulai menyusun rencana yang lebih besar.
Malam itu, di bawah bulan yang bersinar terang, Bangkau terbang menyusuri sungai, mencari dua ekor berang-berang besar yang sering ia lihat bermain di sekitar tepi sungai. Ketika menemukannya, Bangkau langsung mendarat di dekat mereka. “Hei, kalian suka berburu ikan, bukan?” tanya Bangkau dengan suara tenang.
Salah satu berang-berang, yang bernama Biru, mengangguk. “Tentu saja. Kami bisa menyelam lebih cepat daripada siapa pun di sungai ini.”
Bangkau tersenyum. “Bagaimana kalau aku memberitahu kalian di mana ada ikan besar yang mudah ditangkap?”
Berang-berang lain, yang bernama Sura, menyipitkan matanya curiga. “Ikan besar? Apa maksudmu?”
Bangkau mendekat dan berbisik, “Buaya Hitam sedang tersembunyi di dasar sungai, menunggu mangsa. Jika kalian membuatnya keluar, ia akan panik dan lengah. Saat itulah aku akan menyelesaikan masalah ini.”
Biru dan Sura saling pandang. Mereka tahu betapa berbahayanya Buaya Hitam, tapi jika Bangkau benar dan ada cara untuk menyingkirkan ancaman itu, mereka bersedia mencoba.
Keesokan paginya, ketika matahari mulai memanaskan air sungai, Biru dan Sura mulai menjalankan rencana Bangkau.
Mereka berenang ke tempat di mana Buaya Hitam biasa bersembunyi. Dengan cekatan, mereka mulai mengaduk lumpur di dasar sungai, membuat air menjadi keruh dan sulit dilihat.
Buaya Hitam, yang tidak suka kejutan, keluar dari persembunyiannya dengan marah. “Siapa yang berani mengusikku?!”
Biru dan Sura tertawa kecil, lalu berenang cepat mengelilinginya. Mereka mencipratkan air dan lumpur ke wajah Buaya Hitam, membuatnya semakin kesal.
“Tunggu sampai aku menangkap kalian!” geramnya, lalu mulai mengejar berang-berang dengan kecepatan penuh.
Saat itulah Bangkau, yang selama ini menunggu di atas pohon, melancarkan serangannya.
Dengan gerakan cepat, ia menukik ke bawah dan mencungkil mata Buaya Hitam dengan paruhnya yang tajam!
Buaya Hitam meraung kesakitan, mengibas-ngibaskan ekornya dengan liar, menciptakan gelombang besar di sungai.
Namun, rencana Bangkau belum selesai. Ia segera memanggil sekawanan ikan Arwana raksasa yang telah ia beri tahu sebelumnya.
Saat Buaya Hitam masih kesakitan dan tidak bisa melihat dengan jelas, ikan-ikan Arwana langsung menyerangnya, menggigit kulit kasarnya dan memaksanya mundur ke dalam air yang dalam.
Buaya Hitam yang terluka parah mencoba melawan, tetapi air sungai yang deras menyeretnya semakin jauh ke hilir.
Bangkau terbang ke atas, melihat ke bawah dengan mata tajam. “Pergilah, Buaya,” bisiknya. “Dan jangan pernah kembali ke sungai ini.”
Buaya Hitam yang kesakitan menghilang di balik arus sungai, terbawa jauh ke tempat yang tidak diketahui.
Sungai kini kembali tenang. Berang-berang bersorak gembira, sementara ikan-ikan kembali berenang dengan damai.
Bangkau terbang ke atas dahan pohon, menikmati kemenangannya. Ia tahu, balas dendamnya sudah terlaksana.
— Tamat —
#SiKancil #CeritaRakyat #FolkloreIndonesia #LegendaNusantara #CeritaMisteri #MitosDanLegenda #KisahHewanCerdik #BurungSakti #DarkFantasy #Storytelling #MisteriGunung #PetualanganKancil #KancilCerdik #FolkTale #FantasyStory #dongeng #ceritadongeng #ceritarakyatnusantara
- Dalam situasi yang sulit sangat diperlukan akal yang cerdik.
- Dengan bekerjasama akan dapat membuahkan hasil yang baik.
Baiklah sahabat diarysiswa.com, demikian Dongeng si Bangau dan Buaya yang Angkuh. Cukup sekian dulu ya sharing kita kali ini. Semoga apa yang kami bagikan pada kesempatan ini bisa bermanfaat untuk kita bersama.
Sahabat diarysiswa.com, kami menyadari bahwa dengan keterbatasan yang kami miliki sudah tentu apa yang kami bagikan jauh dari kata sempurna. Namun, kami akan selalu berusaha untuk senantiasa menyajikan postingan-postingan yang terbaik dan kami akan selalu menguptude untuk memberikan yang terbaik. Tentunya dukungan dari sahabat semua sangat kami harapkan, senang rasanya jika sahabat-sahabat berkenan untuk membagikan postingan-postingan kami dimedia sosial para sahabat agar apa yang kami bagikan semakin memberikan manfaat untuk banyak orang. Amin 🙏
Komentar
Posting Komentar